ANALISA
USAHA PRODUKSI LELE KONSUMSI (PEMBESARAN)
Pada analisis ini kami menggunakan
sistem tebar padat yaitu 700 ekor/m2 dengan penerapan Technology Formula HCS, produksi lele konsumsi dilakukan di kolam terpal
berukuran bulat diameter 2m tinggi 1m atau total menampung air 3m3
yang dibuat dengan biaya per kolam Rp. 900.000,- dan masa pakai selama 3 tahun.
Pemeliharaan dilakukan selama 85 hari ditambah
persiapan selama 5 hari. Bibit lele yang ditebar sebanyak 2.100
ekor ukuran 5 - 7cm yang dibeli seharga Rp. 150,-. Pakan yang diberikan berupa
pelet terapung sebanyak 180kg yang dibeli seharga Rp. 9.000,-/kg. Lele konsumsi
yang dihasilkan sebanyak 200kg (asumsi FCR 0,9:1 dengan tingkat
kematian 5%) dan dijual seharga Rp. 13.500,-/kg. Harga ini berlaku di Jawa
Timur.
Biaya
tetap
|
|||
a.
|
Biaya
Penyusutan kolam
|
Rp.
900.000,- :(3 tahun/90 hari)
|
75,000
|
b.
|
Biaya
tenaga kerja
|
90 hari x
Rp. 1.000,-
|
0
|
c.
|
Biaya
Penyusutan alat
|
Rp.
40.000,- : (1 tahun/90 hari)
|
10,000
|
Jumlah :
|
85,000
|
||
Biaya tidak tetap
|
|||
a.
|
Benih 5 - 7 cm
|
2.100 ekor
x Rp. 150,-
|
315,000
|
b.
|
Pakan
|
180 kg x
Rp. 9.000,-
|
1,620,000
|
c.
|
Miracle
Bacter
|
Sesuai
dosis
|
30,000
|
d.
|
Listrik
|
90 hari x
Rp. 500,-
|
45,000
|
Jumlah :
|
2,010,000
|
||
Total
biaya
|
|||
Rp.
2.010.000,- + Rp. 85.000,-
|
2,095,000
|
||
Pendapatan
|
|||
200 Kg x
Rp. 13.500,-
|
2,700,000
|
||
Analisa biaya manfaat
|
|||
a.
|
Keuntungan
|
Rp.
2.700.000,- - Rp. 2.095.000,-
|
605,000
|
b.
|
BC ratio
|
Rp.
2.700.000,-/ Rp. 2.095.000,-
|
1.29
|
Artinya
setiap penambahan Rp. 1,00, akan diperoleh keuntungan sebesar Rp. 1,29
|
|||
c.
|
Break Event Point (BEP)
|
||
BEP volume
produksi (Kg)
|
Rp.
2.095.000,-/ Rp. 13.500,-
|
155.19
|
|
Artinya
titik impas volume produksi lele konsumsi terletak pada 155,19 Kg.
|
|||
BEP harga produksi
(Rp)
|
Rp.
2.095.000,-/ 200 kg
|
10,475
|
|
Artinya
titik impas biaya produksi lele konsumsi terletak pada Rp. 10.475,-
|
|||
d.
|
Analisa pengembalian modal
|
||
Rp.
2.095.000,- / Rp.605.000,-
|
3,46
|
||
Artinya,
modal yang dikeluarkan untuk memproduksi lele konsumsi dapat
dikembalikan dalam 3,46 atau dibulatkan ke atas = 4 kali periode atau 1
tahun.
|
|||
e.
|
Analisa efisiensi modal
|
||
Rp.605.000,-/Rp.2.095.000,-
x 100 persen
|
0.29
|
||
Artinya,
keuntungan yang diperoleh dalam produksi lele konsumsi mencapai 29 persen
dari total biaya yang dikeluarkan.
|
Modal Awal yang harus disediakan dalam 1 unit kolam sbb :
1. Biaya pembuatan kolam Rp. 900.000,-
2. Biaya peralatan Rp. 40.000,-
3. Biaya awal produksi Rp. 2.095.000,-
Total = Rp.3.035.000,-
Nach..
setelah kita mengetahui analisa usaha yang telah diuraikan diatas, jika
diinginkan menghasilkan 2x lipat atau 10x lipat atau bahkan lebih maka jumlah
kolam juga harus dilipatkan sesuai yang diinginkan, tentunya faktor lahan dan
lokasi juga perlu dipertimbangkan.
Menyinggung masalah
lokasi, kita tentunya dibenturkan dengan masalah dampak Lingkungan diantaranya
dalam budidaya lele ini adalah masalah limbah air kolam, yang umumnya dapat
menimbulkan air kolam menjadi bau akibat dari kegiatan budidaya tersebut. Namun
sekarang kita tidak akan dipusingkan lagi dengan masalah bau tersebut karena
dengan menggunakan teknologi Formula HCS bau air dapat dinetralkan.
Tidak hanya
bau yang dinetralkan oleh Formula HCS namun juga menjadikan lele memiliki
kekebalan terhadap serangan penyakit dan menambah nafsu makan sehingga budidaya
lele menjadi efisien baik waktu maupun hasil panennya.
Jika Anda
ingin mengetahui lebih banyak tentang Formula HCS silahkan hubungi kami
segera di
HP :081357561035
email ke zaini.aziz2015@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar