Jumat, 30 Oktober 2015

Pakan Konsentrat Lele

ANALISA USAHA PRODUKSI LELE KONSUMSI (PEMBESARAN)

Pada analisis ini kami menggunakan sistem tebar padat yaitu 700 ekor/m2 dengan penerapan Technology Formula HCS, produksi lele konsumsi dilakukan di kolam terpal berukuran bulat diameter 2m tinggi 1m atau total menampung air 3m3 yang dibuat dengan biaya per kolam Rp. 900.000,- dan masa pakai selama 3 tahun. Pemeliharaan dilakukan selama 85 hari ditambah persiapan selama 5 hari. Bibit lele yang ditebar sebanyak 2.100 ekor ukuran 5 - 7cm yang dibeli seharga Rp. 150,-. Pakan yang diberikan berupa pelet terapung sebanyak 180kg yang dibeli seharga Rp. 9.000,-/kg. Lele konsumsi yang dihasilkan sebanyak 200kg (asumsi FCR 0,9:1 dengan tingkat kematian 5%) dan dijual seharga Rp. 13.500,-/kg. Harga ini berlaku di Jawa Timur.
Biaya tetap
a.
Biaya Penyusutan kolam
Rp. 900.000,- :(3 tahun/90 hari)
75,000
b.
Biaya tenaga kerja
90 hari x Rp. 1.000,-
0
c.
Biaya Penyusutan alat
Rp. 40.000,- : (1 tahun/90 hari)
10,000


Jumlah :
85,000
Biaya tidak tetap
a.
Benih 5 - 7 cm
2.100 ekor x Rp. 150,-
315,000
b.
Pakan
180 kg x Rp. 9.000,-
1,620,000
c.
Miracle Bacter
Sesuai dosis
30,000
d.
Listrik
90 hari x Rp. 500,-
45,000


Jumlah :
2,010,000
Total biaya

Rp. 2.010.000,- + Rp. 85.000,-
2,095,000
Pendapatan

200 Kg x Rp. 13.500,-
2,700,000

Analisa biaya manfaat
a.
Keuntungan
Rp. 2.700.000,- - Rp. 2.095.000,-
605,000
b.
BC ratio
Rp. 2.700.000,-/ Rp. 2.095.000,-
1.29

Artinya setiap penambahan Rp. 1,00, akan diperoleh keuntungan sebesar Rp. 1,29
c.
Break Event Point (BEP)



BEP volume produksi (Kg)
Rp. 2.095.000,-/ Rp. 13.500,-
155.19

Artinya titik impas volume produksi lele konsumsi terletak pada 155,19 Kg.

BEP harga produksi (Rp)
Rp. 2.095.000,-/ 200 kg
10,475

Artinya titik impas biaya produksi lele konsumsi terletak pada Rp. 10.475,-
d.
Analisa pengembalian modal


Rp. 2.095.000,- / Rp.605.000,-
3,46

Artinya, modal yang dikeluarkan un­tuk memproduksi lele konsumsi dapat dikembalikan dalam 3,46 atau dibulatkan ke atas = 4 kali periode atau 1 tahun.
e.
Analisa efisiensi modal


Rp.605.000,-/Rp.2.095.000,- x 100 persen
0.29

Artinya, keuntungan yang diperoleh dalam produksi lele konsumsi mencapai 29 persen dari total biaya yang dikeluarkan.

Modal Awal yang harus disediakan dalam 1 unit kolam sbb :
1.       Biaya pembuatan kolam Rp. 900.000,-
2.       Biaya peralatan Rp. 40.000,-
3.       Biaya awal produksi Rp. 2.095.000,-
Total = Rp.3.035.000,-
Nach.. setelah kita mengetahui analisa usaha yang telah diuraikan diatas, jika diinginkan menghasilkan 2x lipat atau 10x lipat atau bahkan lebih maka jumlah kolam juga harus dilipatkan sesuai yang diinginkan, tentunya faktor lahan dan lokasi juga perlu dipertimbangkan.
Menyinggung masalah lokasi, kita tentunya dibenturkan dengan masalah dampak Lingkungan diantaranya dalam budidaya lele ini adalah masalah limbah air kolam, yang umumnya dapat menimbulkan air kolam menjadi bau akibat dari kegiatan budidaya tersebut. Namun sekarang kita tidak akan dipusingkan lagi dengan masalah bau tersebut karena dengan menggunakan teknologi Formula HCS bau air dapat dinetralkan.
Tidak hanya bau yang dinetralkan oleh Formula HCS namun juga menjadikan lele memiliki kekebalan terhadap serangan penyakit dan menambah nafsu makan sehingga budidaya lele menjadi efisien baik waktu maupun hasil panennya.
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang Formula HCS silahkan hubungi kami segera di
HP :081357561035
email ke zaini.aziz2015@gmail.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar